| |
Sejak,
5 Juli 2001
Latar Belakang:
Era Otonomi Daerah yang sudah dilaksanakan
sejak awal tahun 2001 di hampir seluruh daerah di Indonesia termasuk
Propinsi Sulawesi Utara, telah membawa banyak pengaruh bagi daerah Sulawesi
Utara baik itu pengaruh secara langsung atau tidak langsung. Juga berbagai
efek lainnya yang akan berdampak langsung bagi masyarakat Sulawesi Utara.
Perkembangan teknologi informasi melalui
media internet yang kemajuannya begitu pesat, dipandang perlu untuk
dicermati dan diikuti bakhan dimanfaatkan oleh warga Sulawesi Utara(Kawanua)
yang saat ini telah tersebar di seluruh dunia.
Untuk mengantisipasi dan melihat sejauh
mana kesiapan kita semua sebagai warga Kawanua menghadapi dan menjadi "pelaku-pelaku"
yang bisa mengikuti dan menyesuaikan dengan era serba digital ini,tentunya
diperlukan kemampuan serta penguasaan sarana teknologi informasi yang ada
saat ini agar kita tidak "ketinggalan kereta".
Tujuan:
- Menggalang persatuan
dan kebersamaan para netter asal Sulawesi Utara dimana saja berada.
- Berdiskusi tentang
berbagai topik yang berguna dan bisa dijadikan input/masukan bagi
pihak-pihak terkait di Sulawesi Utara.
- Memperkenalkan dan
memasyarakatkan manfaat dari prasarana teknologi informasi yang tersedia
saat ini sebagai sarana untuk berkomunikasi antar sesama Netters Sulut
serta menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik antar warga Sulawesi
Utara(Netters) dengan pihak Pemerintah Daerah.
|
Menjadi tamu di Hamburg (8-9 Sept' 2001)
Penulis: R.M Danardono Hadinoto
Membawa
selembar daun zaitun....‘
Bersama ini saya ingin bawakan sebuah liputan ringkas mengenai pertemuan
kekeluargaan umat Kristen Eropa di Hamburg pada tanggal 8 dan 9 September
yang lalu.
Hujan rintik2. Udara cukup sejuk, sekitar 15 ° C. Kami berdua, maitua dan
saya berangkat menuju Hamburg dengan kereta api pada malam hari, Jumat 7
September. Tiba dipagi hari tanggal 8 September hari Sabtu.
Delegasi tamu yang terbesar datang dari negeri Belanda (kira2 40 orang)
yang tiba pagi hari itu juga. Bersama rombongan itu datang Ketua Persekutuan
Kristen Indonesia se Europa (PERKI), zus Yuyu Mandagi-Krisna, yang diiringi
paitua, sdr. Asbari Krisna, seoorang Aktivist Kristen di Europa dan juga
wartawan senior di Radio Nederland di Hilversum.
Bersama rombongan ini pula tiba, sahabat lama di Fordis, broer Lucky Rumopa.
Sangat gembira kami bertemu dengannya, sebab selama ini kami hanya sempat
bertukar fikiran di forum Sulut dan MPO. Dalam dua hari ini, kami sempat
bicara banyak sekali mengenai idee2 dan masalah2 aktual di Tanah Air. Piagam
Djakarta. Poso. Great Minahasa Network. |
Baca berita + foto
selengkapnya.... |
Liputan Khas Minahasa
Pohon Seho dan Manfaatnya
Penulis: Frans J.
Rindorindo
Enau atau Aren atau lebih dikenal
dengan nama Pohong Seho di daerah Minahasa, adalah sejenis tanaman tropis
yg tumbuh di daerah pegunungan. Pohon ini banyak terdapat di daerah
Minahasa khususnya di daerah pedesaan yg ada di dataran tinggi. Banyak
kegunaan dari pohon ini yang sering dimanfaatkan oleh sebagian besar
penduduk Minahasa untuk kebutuhan hidup setiap hari. Bakhan ada bagian
tertentu serta hasil dari pohon ini telah menjadi pelengkap di berbagai
acara adat tradisional Minahasa, mis untuk keperluan hiasan di acara pesta
pernikahan, dll. Artikel ini adalah sumbangan seorang Netter asal Minahasa
yang begitu peduli akan kelestarian cara-cara tradisonal Minahasa yang
akhir-akhir ini sudah semakin ditinggalkan oleh generasi muda Minahasa.
Kiranya dengan adanya tulisan ini, bisa mengingatkan kita semua betapa
pentingnya menjaga dan melestarikan serta memanfaatkan suatu tanaman yang
mempunyai nilai dan ciri khas bagi Minahasa. Selengkapnya... |
|
Skenario Menuju
Propinsi Minahasa Penulis :
Andry Umboh
Ketika ide pembentukan
Propinsi Minahasa (selanjutnya disingkat Promin) dicetuskan, banyak
pertanyaan yang mengalir dari berbagai kalangan masyarakat, bukan hanya
masyarakat inside Minahasa tetapi juga outside Minahasa, terutama masyarakat
Satal dan Bolaang Mongondow. Muaranya satu, bagaimana dengan propinsi
Sulawesi Utara ?. Pertanyaan tersebut semakin mengemuka dengan klaim dari
para pencetus Promin bahwa yang akan termasuk ke dalam Promin adalah
kabupaten Minahasa, Kota Manado dan Kota Bitung. Bagi orang yang telah
memahami betul UU No.22 tahun 1999 dan PP No.129 tahun 2000, ide pembentukan
Promin dengan ketiga daerah tersebut dengan hanya menyisakan Satal dan
Bolmong, merupakan ide yang berat untuk diwujudkan. Alasannya, matinya
propinsi induk merupakan sesuatu yang terlarang dalam UU otonomi daerah.
Namun demikian, apapun aspirasi yang dicetuskan masyarakat dan bagaimanapun
tantangan dan hambatan pelaksanaan aspirasi tersebut, segalanya harus
ditempatkan sebagai bagian dari proses demokrasi. Tulisan saya ini mencoba
memberikan beberapa skenario pewujudan Promin sebagai bahan masukan bagi
masyarakat Minahasa umumnya dan para penggagas pembentukan Promin khususnya. |
Baca tanggapan para Netter
untuk topik ini |
Kongres Minahasa Raya Reporter:
Tommy Lanawaang
Amper jam 10 pagi kita dgn satu rekan so
meluncur ke Tomohon dengan harapan bisa kase kontribusi di KMR. Kira-kira
jam stengah 11 lebe sadiki, kita maso di Aula Bukit Inspirasi. Kita sempat
angka tanganpa Hanny kase dukungan moril. Panitia secara proaktif langsung
kase kartu peserta. Para Legium Christo dari pemuda Katolik banyak yg
mondar-mandir dgn seragam khas hitam-hitam. Kesan pertama yang kita dapa,
“ini Kongres pe sunyi skali”. Pe banya skali kursi kosong. Hanya di bagian
tengah yang banyak orang, itupun dengan diselingi kursi kosong yang lumayan
banyak. Sayap kiri nyaris kosong, sayap kanan mungkin terisi seperlimanya.
Di bagian depan (stage) kita lia David Tular pegang mike. Para “aparat
jajarannya” nampak serius (atau termangu) mengamati floor. Dari kanan ke
kiri, berturut-turut Wempi Kumendong, Conny Rumondor, David Tular, Feybe
Lumanauw, Tenny Assa, Veronica Kumurur dan Stevanny Kumaat. Kita ba pikir
wah, selain Vero dan Conny dorang adalah pimpinan pemuda gereja. |
Pengamatan dari podium KMR II
Reporter: Veronica Kumurur
SAYA MENGAMATI SATU-PERSATU PESERTA YANG
BICARA, SEMUANYA JAGO..YA..JAGO SEKALI BICARA. ARTINYA JAGO=PINTAR DAN
SANGAT PIAWAI.
TAPI TIDAK SEMUANYA PINTAR JUGA MEMBERIKAN SOLUSI, ADA YANG HANYA
MELEMPARKAN ISUE TANPA DILENGKAPI DENGAN PEMIKIRAN YANG MEMBERIKAN JALAN
KELUAR. ADA SATU PENANYA ATAU KOMENTATORLAH, BERAPI-API DIA BERKOMENTAR
LAYAKNYA SEORANG JURKAM, TELUNJUKNYA IKUT BICARA DAN SESEKALI NGEDUMEL
SESUDAH ITU DIA KEMBALI DENGAN TENANG-TENANG DI TEMPAT DUDUKNYA DAN
SENYUM-SENYUM BAHAGIA DAN MERASA MENANG. |
Lihat tanggapan netters
tentang KMR II |
|